Kamis, 13 Oktober 2011

Keuntungan dan Kerugian yang timbul akibat Penjabaran Laporan Keuangan dari Entitas Asing

Definisi
1.   Mata uang asing adalah suatu mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas.
2.   Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi.
3.   Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
4.   Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang ke dalam mata uang lainnya pada nilai tukar yang berbeda.
Pengakuan Awal
Suatu transaksi mata uang asing adalah suatu transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi-transaksi yang timbul ketika suatu entitas:
a. membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenoninasi dalam suatu mata uang asing.
b. meminjam atau meminjamkan dana krtika jumlah yang merupakan utang atau tagihan didenominasi dalam suatu mata uang asing.
c. memperoleh atau melepas aset atau mengadakan atau menyelesaikan kewajiban yang didenominasikan dalam suatu mata uang asing.
Pada pengakuan awal, suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional, dengan menerapkan jumlah mata uang asing, nilai tukar spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi.
Pelaporan pada Akhir Periode Pelaporan Berikutnya
Pada akhir setiap periode pelaporan:
a. pos moneter mata uang asing harus dijabarkan menggunakan kurs penutup;
b. pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang asing harus dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan
c. pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing harus dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Pengakuan Selisih Nilai Tukar
Ketika suatu keuntungan atau kerugian pada suatu pos nonmoneter diakui dalam pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian itu harus diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Sebaliknya, ketika keuntungan atau kerugian pada suatu pos nonmoneter diakui dalam laba atau rugi, setiap komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian tersebut harus diakui dalam laba atau rugi.
Selisih nilai tukar yang timbul pada suatu pos moneter yang membentuk bagian dari investasi neto suatu entitas pelapor dalam suatu kegiatan usaha luar negeri  harus diakui dalam laba atau rugi dalam laporan keuangan terpisah dari entitas pelapor atau laporan keuangan individual dari kegiatan usaha luar negeri, yang mana yang tepat. Dalam laporan keuangan yang memasukkan kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor (misalnya laporan keuangan konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri adalah suatu entitas anak), selisih nilai tukar harus diakui awalnya dalam pendapatan komprehensif lain dan dikelompokkan kembali dari ekuitas ke laba atau rugi pada saat pelepasan investasi neto sesuai.
Contoh Kasus
Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT. Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan nilai 2.000.000 yen. PT. Induk menyusun Laporan Keuangannya pada tanggal 31 Desember 20X1. Pelunasan utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2.
Kurs tunai langsung adalah sebagai berikut :
Tanggal
Kurs Langsung
1 Oktober 20X1 (tanggal transaksi)
Rp. 80
31 Desember 20X1 (tanggal neraca)
90
1 April 20X2 (tanggal pelunasan)
86

Pembahasan :
1.   1 Oktober 20X1, mencatat pembelian persediaan
            Persediaan                                                         160.000.000
                 Utang Usaha (¥)                                                         160.000.000
       (¥2.000.000 x Rp. 80 kurs tunai = Rp. 160.000.000)

2.   31 Desember 20X1, menyesuaikan utang dalam mata uang asing pada dan mengakui rugi selisih kurs.
       ¥2.000.000 x Rp 90 (kurs langsung 31 Desember 20X1)    = Rp. 180.000.000
       ¥2.000.000 x Rp 80 (kurs langsung 1 Oktober 20X1)                                        =       Rp. 160.000.000
       ¥2.000.000 x (Rp. 80 – Rp. 90)                                                  = Rp. 20.000.000
            Rugi Transaksi Mata Uang Asing                  20.000.000
                 Utang Usaha (¥)                                                         20.000.000

3.   1 April 20X2
       -   Memperoleh mata uang asing.
            Unit Mata Uang Asing (¥)                              172.000.000
                 Kas                                                                                 172.000.000
       (¥2.000.000 x Rp. 86 kurs tunai 1 April 20X2)          

-   Menyelesaikan utang dalam mata uang asing dan mengakui laba selisih kurs.
     ¥2.000.000 x Rp. 86 (kurs tunai 1 April 20X2)                  = Rp. 172.000.000
     ¥2.000.000 x Rp. 90 (kurs tunai 31 Desember 20X1)     = Rp. 180.000.000
     ¥2.000.000 x ( Rp. 90 – Rp. 86)                                             = Rp. 80.000.000
     Utang Usaha (¥)                                               180.000.000
          Keuntungan Transaksi mata uang asing                         8.000.000
          Unit Mata Uang Asing (¥)                                                    172.000.000

1 komentar: